Marko melihat siapa yang membuka pintu ruang kerjanya. Berani sekali membuka pintu ruang kerjanya, setelahnya Marko mendengkus melihat siapa yang datang. “Ada apa Grandpa?” Tanya Marko menatap lurus pada mata lelaki tua itu. Mr. Aberto mendelik. “Kau tidak senang sekali melihat kedatanganku ke sini. Apa salahnya aku datang ke sini untuk menemui cucuku. Aku ke sini rindu padamu Marko. Kau sudah tidak pernah datang ke rumah lagi, malahan kau lebih sering menghabiskan waktu dengan istrimu.” Nada tak suka membahas Hana. Terdengar jelas si telinga Marko. Ini alasan Marko tidak mau menemui lelaki tua yang masih tersisa menjadi keluarga kandungnya itu. Lelaki tua yang dihormati olehnya, namun lama kelamaan dirinya enggan untuk menghormati lelaki itu. Malahan dia tidak suka dengan Grandpa yang

