Hansel menatap pada pintu rumah. Ia takut untuk masuk ke dalam rumah sekarang. Takut bertemu dengan istrinya, lalu dia akan kena marah karena membawa anak mereka dan tidak pamit dengan istrinya. Hansel bukan tidak mau pamit. Tapi kan perginya mendadak dan Hansel juga tidak tahu kalau itu orang suruhan Marko yang menemui dirinya. Hansel tadi memang tidak mau pamit juga saat pergi membawa anak kembarnya. Karena dia hanya mau pergi sebentar jalan-jalan tidak akan habis waktu satu jam. Namun ternyata salah. Malah ini sudah mau empat jam, dan dia baru pulang ke rumah. Hansel menelan salivanya tidak sanggup untuk membuka pintu rumah. Bukan pelukan yang di dapat oleh dirinya nanti. Bisa saja lemparan sandal yang di dapat oleh dirinya nanti dari Amel. Hansel menarik napasnya perlahan dan melep

