Hana dan Marko masuk ke dalam salah satu restora. Hana menatap pada orang-orang yang sudah banyak di dalam restoran. Ahh, mereka bukan sarapan pagi lagi. Tapi sudah jam makan siang. Hana dan Marko tadi juga mampir di beberapa tempat untuk menikmati waktu berdua.
“Kau mau pesan apa sayang?”
“Terserah.” Jawab Hana.
Marko menghela napasnya kasar. “Tidak ada menu yang namanya terserah di sini. Kamu silahkan pilih mau yang mana. Aku tidak mau salah pilih nanti sayang.” Marko memberikan buku menu pada Hana.
Hana mengambil buku menu tersebut dengan kesal. “Kalau kau benar mencintaiku! Seharusnya kau tahu mana makanan kesukaan dan yang tidak.” Ucap Hana mengomel, setelahnya menyebutkan pesanannya pada pelayan restoran yang ada di depannya ini.
Marko hanya tersenyum sana mendengar apa yan
