Marko melempar tubuh Hana ke atas ranjang. Wanita itu menatap tajam pada Marko yang memiringkan senyuman sinisnya. “Lihat? Tubuhmu itu sebentar lagi akan mengeliat dibawahku dan meminta untuk aku puaskan Hana. Jangan terus menjual mahal sayang. Karena aku tahu, kalau tubuhmu itu selalu saja tampak murahan ketika aku menyentuhnya.” Marko menjilat bibirnya dengan m***m. Hana mendengar itu menggeleng, lalu mencoba untuk turun dari atas ranjang. Dengan cepat Marko memegang kaki Hana, menariknya dan menatap pada Hana yang ingin kabur darinya. “Kau mau kemana Hana? Kau tidak bisa kabur dariku sayang. Ayolah! Kita harus membuat anak lagi. Bukankah kau sangat ingin menjadi seorang ibu. Kamu ingin memiliki anak dariku bukan?” “Itu dulu! Sekarang aku tidak mau memiliki anak darimu!” ucap Hana m