Marko menatap pada istrinya yang sedang makan di depannya sekarang. Begitu lahap sekali. Hana juga tidak mau duduk dengannya. Hana lebih memilih untuk duduk bersama dengan Keisha dan Teresa. Padahal Marko mau Hana duduk bersama dengannya. Malah istrinya itu menolak. Dan mengatakan, kalau tidak mau berdekatan dengan Marko. Yahh… sudahlah. Marko tidak bisa memaksa kehendak yang diinginkan oleh istrinys itu. “Kamu mau nambah sayang?” Tanya Marko begitu lembut sekali pada Hana. Mana tahu istrinya itu mau menambah makanannya. Marko sangat bersedia sekali membelikan istrinya itu makanan yang dimau olehnya. Hanya makanan saja, apa susahnya bagi Marko untuk membelikan istrinya itu. Hana menggeleng pelan. “Udah kenyang. Nggak mau nambah lagi. Tapi aku mau minum yang lain.” Hana menyengir pada

