"Kamu?" "Kamu?" Lucas dan Riska yang baru sadar kembali saling tatap. Tidak! Saling melotot lebih tepatnya. Apalagi Lucas, pria itu seperti ingin melahap Riska hidup-hidup. Sadar dirinya tidak lagi aman, Riska nyengir kuda. "He he, Tuan. Anda di sini?" Tidak menjawab, Lucas semakin melotot tajam. Ditambah dengan kepalan tangan yang sampai terdengar, membuat Riska meneguk saliva kuat. "Buset! Serem bener ni bapak-bapak." "Kembali ke tempat penyekapan atau saya seret!" "Ha?" Riska melotot balik. 'Ha ha yang bener aja, dong, Tuan. Susah-susah kabur masa sekarang kudu balik sendiri. Ah, kayak kuntilanak dong gue. Datang ngga di sambut, pulang ngga di antar.' "Mau apa tidak?" Sudah menyingsingkan lengan baju. Melihat itu Riska segera bergerak. "Tuannn, jangan! Please. Riska tobat

