Emosional si emosioanl, tapi jika begini caranya sepertinya Lucas menyerah. Hal seperti ini tidak pernah ada di dalam kamus hidupnya. Bukan lemah alasan dia menyerah, tapi ini sungguh tidak masuk akal baginya. "Emosional macam apa itu?!" Terus menggrutu seraya melanjukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Antara kesal dan bingung, Lucas tidak tahu apa yang akan dia lakukan di depan Cilia nanti. Apalagi di depan teman gadis itu sendiri. Tiba di kediaman Lulu, suara tawa menghentikan langkah kakinya. Terdengar begitu renyah. Suara Ciliakah itu? Tapi bukankah gadis itu sedang mengamuk tadi? Penasaran karena suara itu semakin lama semakin terdengar bahagia, Lucas segera membuka pintu. Di susul oleh pelukan Cilia yang mengejutkannya. "Om udah dateng?" tanyanya seraya terus memeluk, tidak

