Gue asik baca novel, tiba-tiba dengar keributan di luar. Pintu kelas didorong kasar. Terdengar suara teriakan cempreng, ngalihin fokus gue dari novel ke si pembuat keributan. “Siapa di kelas ini yang namanya Alea?!” teriak salah seorang dari ketiga cewek yang dandanannya flawless. Semua aksesoris mereka terlihat mahal. Sebelum gue buka suara, Melvan lebih dulu angkat tangannya. “Ada apa gerangan yang mulia Ratu Salsa dan kedua cecunguknya melangkahkan kaki ke tempat rakyatt jelataa seperti kami ini?” “Alah bacot lo! Gue cari Alea, bukan bubuk sianida.” Yang bernama Salsa tengah mengunyah permen karet dan memutar-mutar helaian rambutnya dengan jari. Gue ngakak lalu bangkit menuju tempat Salsa dan kawan-kawan berada. “Ngapain nyariin gue, Cyin?” Mereka mengernyit. Salsa bertolak pinggan