Sambil nunggu Pak Andrew jemput, gue, Mami, sama Papi ngobrol di ruang tamu. Nggak berapa lama, terdengar bunyi mobil memasuki halaman rumah, gue langsung ke depan untuk bukain pintu. “Kita nggak langsung pulang ‘kan, Pak?” tanya gue pada Pak Andrew yang baru keluar dari mobil. “Iya, mampir dulu. Saya mau nyapa Mami sama Papi.” Gue ngangguk, kemudian kami beriringan menuju ruang tamu di mana Papi dan Mami berada. Pak Andrew mencium tangan Mami sama Papi bergantian, lalu duduk di sofa sebelah gue. “Kamu sudah makan, Drew?” tanya Mami. “Belum, Mi.” “Mau makan? Biar Alea yang siapin?” Pak Andrew menggelengkan kepalanya. “Saya ingin mengajak Alea makan di luar.” “Eh? Saya nggak tau lho, Pak?” Gue bingung. Nggak ada angin nggak ada hujan pengen ngajakin gue makan di luar. “Masa manggil