Wajah gue memberengut dan mecibir sebal menatap layar ponsel. Bagaimana tidak, dengan santainya Pak Andrew mem-video call dan memberitahukan kalau malam ini dia nggak bisa pulang. “Jahat! Aku nggak mau ngakuin Mas sebagai suami!” Gue menolak menatap layar ponsel. “Alea ... Mas idak tau kalau masalah restoran seserius ini. Maaf, Mas tidak bisa pulang cepat?” “Terus aku sama siapa? Aku ini cewek loh, masa ditinggal sendiri di rumah. Kalau ada apa-apa, gimana?” Terdengar kekehan dari Pak Andrew, gue kembali menatap layar dengan sebal. Seandainya Pak Andrew dekat, gue pastikan akan menggigit telinganya dengan kencang. “Mas sudah menitipkan keamanan kamu dengan satpam komplek. Dan sebentar lagi Mami sama Papi ke rumah untuk menemani kamu. Tunggu saja.” “Hmmm.” Gue berdehem. “Tapi aku tete