Semenjak satu jam pelajaran pertama sampai sekarang bel istirahat berbunyi, gue senyum-senyum nggak jelas sambil menatap jari manis. Di sana tersemat cincin palladium putih dengan satu permata kecil di tengah-tengahnya. Ribuat kupu-kupu seperti berterbangan menggelitik perut gue. Rasa bahagia membuncah tanpa bisa di tahan. Bagaimana bisa Pak Andrew ingat hari ulang tahun gue, sedangkan gue sendiri lupa? Tidak bisa diungkapkan, gue selalu dibuat jatuh cinta berkali-kali pada Pak Andrew. Masih dalam mode mengamati dengan tatapan penuh cinta, kadang gue mengusap dan mengecup jari manis milik gue sendiri. Di sana sumber kebahagiaan gue sepanjang siang ini. Tiba-tiba denting ponsel berbunyi. Dengan segera gue meraba saku dan mengeluarkan benda tipis itu. Ada tiga pesan dari nomor tidak dike