Shania menatap tajam Raja Sanjaya. “Walau pun kau adalah adik tiri Nona Aleta Wijaya, tapi yang aku cintai saat ini hanyalah Aleta Purnama. Aku hanya ingin bersamanya, menjalin hubungan cinta dengannya,” lanjut Raja Sanjaya.
“Saya berharap, Nona Shania bisa menerima keputusan ini dengan lapang d**a, dan jangan memaksa, apalagi sampai menggunakan ancaman dan sebagainya.” Aleta menoleh kearah Raja Sanjaya dan tersenyum kagum dengan keberanian serta ketulusan mencintainya.
“Dasar Bodoh!” maki Cakra dengan lantang sambil menunjuk kearah Raja Sanjaya. “Apa kau tidak pernah berpikir kalau tindakanmu itu akan menghancurkan Grup Sanjaya?!” Wajah Cakra sudah semakin gelap. Dia benar – benar marah bercampur malu, karena sebelumnya sudah dipermalukan oleh Aleta.
“Walau pun keluarga Sanjaya adalah
