Lintang memasuki kamar Zio sambil membawa nampan berisi dua gelas jus jeruk dan satu piring kentang goreng, lengkap dengan sambal yang ada di mangkuk kecil terpisah. Semua itu sengaja Lintang siapkan untuk Zio dan Akbar, secara khusus. Akbar yang Lintang panggil khusus untuk menemani Zio, memang sudah datang dari tiga puluh menit lalu. Namun anehnya, kebersamaan kedua sejoli itu teramat hening. Atau memang karena mereka sengaja diam karena Lintang datang? “Kalian kenapa?” Pertanyaan itu Lintang lontarkan karena mimik wajah Akbar yang sangat mencurigakan. Akbar tampak kesulitan untuk sekadar berucap, seolah menahan sakit yang terbilang serius. Sadar Lintang akan semakin sibuk bersin bila lebih lama lagi bertahan di sana, Zio mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa pemuda yang mengec