Episode 74 : Tamu Tak Diharapkan

1570 Kata

“Beri aku waktu untuk memahami dan terbiasa dengan semua ini karena aku masih merasa sangat terkejut.” “Terkejut gimana? Aku kan enggak pernah bawa bom? Paling juga bom alami itu pun kalau perutku enggak beres. Selebihnya ya harus dikeluarkan karena yang enggak bisa ngebom saja sampai diberobatkan.” “Mas ....” Lintang masih belum berani menatap Sunny yang ada di hadapannya. Kenyataan yang selalu terjadi ketika ia menghadapi Sultan. Apalagi kini ia tahu, Sultan dan Sunny tidak ada bedanya. Hanya penampilan keduanya saja yang berbeda. Di tempat parkir, di depan motor Lintang, Sunny yang agak menunduk hanya untuk menatap Lintang berkata, “Yakin kamu enggak kangen kalau kita enggak ketemu atau setidaknya sekadar komunikasi? Kalau aku sih kangen. Meski lagi bareng-bareng saja, aku tetap kang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN