Pikiranku berpacu dengan kencangnya mobil van yang melaju di jalan tol yang mulus. Pintu mobil terkunci dari luar menghalangi kami untuk kabur. Jendela mobil di cat hitam membuatku tidak bisa mengenali kemana kami pergi setelah meninggalkan Gremlin. Pikiranku beralih dari bayangan wajah Irina dan gadis-gadis di dalam mobil, ke wajah Tomas yang menciumku penuh hasrat di kantor Jordan, malam itu. Malam dimana sebelum semuanya hancur berantakan. Malam Maddog berhasil membungkam Red di dalam diriku. “Ceritakan padaku tentang mu Ada,” ucapku ke arah gadis itu. Berusaha mengalihkan benakku dari bayangan Tomas. “Uhm…Apa yang ingin kau ketahui, Luce?” “Apapun yang bisa kau ceritakan. Dimana kau tinggal selama ini? Mengapa kau baru mencariku sekarang?” Ada-Mae berpikir sejenak sebelum menjawa