Tomas memarkirkan truk di sisi jalan agak jauh dari pintu masuk rumah George. Pria itu menatapku sejenak setelah menyiapkan pistol di tangannya. “Red. Jangan berkeliaran terlalu jauh dariku. Jaga aku dari belakang, ok?!” Tanganku mengelus sisi wajahnya hingga ke belakang kepalanya sebelum mendekatkan wajahku ke bibirnya dan menciumnya. Melumat lidahnya yang terasa hangat dan manis. Menghirup nafasnya yang membawakan kehidupan bagiku. Berjaga jika malam ini adalah terakhir kalinya aku bisa menciumnya, maka akan kunikmati ciuman ini dengan segenap hati. Nafas kami berdua terengah ketika akhirnya kulepaskan hisapanku dan menjauh. “ Ok. Aku akan mengikutimu Boss,” sahutku tersenyum. Adrenalin mulai memacu jantungku membuatku bergerak dengan cepat dan waspada. Memacu waktu untuk ikut berg