“Kau benar tentang George,” ucapku lirih ketika kami sudah berada di rumah Phyton. Terletak di luar kota Gremlin, setidaknya lokasi tempat persembunyian sementara kami tidak terjangkau oleh kaki tangan Kepala Polisi Gremlin. Ku layangkan pandanganku ke arah 7 gadis muda yang sedang tertidur di dalam salah satu kamar di rumah Phyton. Berjejer seperti sardin, kulihat Irina yang terlelap memeluk tubuh adiknya di tengah-tengah barisan. “b******n b*****t!” umpatku sepelan mungkin tidak ingin membangunkan seisi ruangan. Tomas menarik tanganku mengajakku ke dapur melewati ruang tengah dimana Ada-Mae juga sudah terlelap. “Tahukah kamu, kalau ternyata Ada-Mae adalah adik tiriku?” tanyaku tiba tiba teringat akan percakapan kami di dalam van. Tanpa kuduga, Tomas mengangguk. Mengagetkanku. “