Beberapa mobil tampak terparkir di depan rumah ketika aku menghentikan kendaraanku. Aku meraih handphoneku sebelum turun dari mobil. Kubuka pintu depan rumah dan langsung tampak sosok jangkung adikku di kelilingi oleh wajah orang-orang yang pernah menjenguk ku di rumah sakit. Semua menoleh ke arahku begitu aku masuk. Kukenali Potter, dan Phyton diantara mereka. Ditambah 2 orang lagi yang tidak kuketahui namanya. Lagi-lagi pria berambut biru bernama Ricky yang tidak nampak.
“Lucia!” teriak Tomas sambil berjalan menghampiriku. Rahangnya menutup terlihat marah.
“Apa yang kau lakukan keluar sendirian? Seseorang meneleponku mengatakan bahwa kau ada di kantor polisi menemui George? Apa yang kau pikirkan pergi menemui pria itu seorang diri?”
“Aku bukan tawanan disini, kan? Aku berhak menemui
