“Lucia mengalami kecelakaan, Jack. Memorinya belum sepenuhnya pulih. Karenanya kubawa kemari. Siapa tahu setelah menikmati masakanmu dia akan mengingat semuanya,” sahut Tomas menjelaskan. “Oh.. gadis malang. Sini duduk lah di sini dan akan ku siapkan makanan favorit kalian,” tunjuk Jack kearah sebuah kursi yang kosong di hadapannya. Aku menurut sambil memandang ke sekeliling ruangan. Sinar lampu neon nya yang terang mulai membuatku merasa pusing. Sesuatu dari tempat ini membawa kilasan-kilasan tidak jelas di benakku, dan membuatku pening. Kupejamkan mataku sejenak hingga kurasakan remasan tangan Tomas ke lenganku. “Kau tidak apa apa, Luce?” tanyanya sedikit khawatir. Aku membuka mata ku dan menggelengkan kepalaku. “Entahlah,” jawabku singkat. “Semuanya terasa asing dan aneh.” “Tidak