14. Bercak di langit-langit

1430 Kata

Pergi tergesa-gesa tanpa membawa apapun, kuputuskan untuk pulang dulu. Tomas pasti sudah berada di pabrik siang begini. Kecil kemungkinanku untuk bertemu dengannya, bukannya aku ingin bertemu juga mengingat apa yang kuteriakkan padanya dan kekasihnya tadi pagi. Bastian menyambutku di gerbang depan. “Bast, bersiaplah ikut denganku. Ada yang harus kukerjakan. Aku mandi dulu,” perintahku singkat sambil memarkirkan mobilku dan berlari masuk ke dalam rumah. Mandi, ganti pakaian, dan berbenah. Aku masukkan beberapa baju, uang, senjata dan barang barang yang mungkin kubutuhkan ke dalam sebuah tas besar yang langsung kujinjing keluar dengan terburu-buru. Aku menarik gagang pintu kamarku terbuka dan hampir menjatuhkan barangku ketika menemukan Ada-Mae sudah berdiri di depan kamar. Kenapa gadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN