Hari ini, aku harus datang ke pabrik mengurusi pembukuan yang sudah kuabaikan sejak kemarin. Kulirik layar handphoneku mengecek siapa yang meneleponku semalam sementara Ricky mengemudikan mobilnya di sebelahku. Tujuh missed call dari Tomas semalam. Rupanya aku sudah tertidur sehingga tidak mendengar empat missed call lain darinya. “Kau baik baik saja?” tanya Ricky melirik ke arahku yang dari tadi masih terdiam. “Kau terlihat seperti tidak tidur semalam,” lanjutnya. “Memang,” jawabku. “Ranjangmu sempit, bau keringat dan sangat tidak nyaman.” Ricky tertawa. “Aku pernah membeli kasur yang lebih besar, tapi kemudian membuat kamarku terasa sempit.” Kuabaikan jawabannya dan mengalihkan pandanganku keluar. Kota Gremlin yang sudah kutinggali sejak 16 tahun yang lalu sudah terasa seperti rum