“Ah..Heiii…Apa apaan sih..” protesku.
“Bagaimana kalau kau berhenti mengurusiku dan perhatikan kekasihmu yang dari tadi menggerayangi pahamu meminta perhatian,” jeritku menunjuk ke arah Ada-Mae yang kini menatapku dengan pandangan penuh horor, mungkin tegang menunggu munculnya sosok monster dalam diriku yang bisa menerkam tubuh kecilnya bulat-bulat.
Rupanya kelakuanku sudah cukup membuat Tomas kehilangan kesabarannya, karena berikutnya pria itu berdiri dan menarik lenganku mengikutinya.
“Aww..hei..Tom. Mau kemana kita?” tanyaku berjalan tersandung-sandung mengikuti tarikan tangannya.
Tomas membawaku masuk ke kantor Jordan, manager Club yang kaget melihat kedatangan boss nya.
“Keluarlah dulu, aku ada perlu dengan kakak ku,” perintah Tomas yang langsung dipatuhi oleh Jordan.
“Duduk d
