POV BOSS Hanya dalam hitungan detik, kekagetan Red melihatku dan Ada-Mae berubah menjadi kemarahan yang membabi buta. Tanpa aba-aba, ia menerjangku dengan pedang pendek bergagang merahnya. Lebih mematikan daripada pengupas apelnya. Aku yakin benda itu akan membunuhku dan Ada-Mae jika kubiarkan. Sekuat tenaga aku berusaha untuk menghindari tusukan, sabetan, tikaman yang di tujukannya padaku. Beberapa mengenai kulitku telak yang langsung membuatku terluka dan mengucurkan darah. Aku masih menggengam pisauku sendiri yang kugunakan hanya untuk menahan serangan dari Red. Sempat lengah, Red berhasil menusukkan pisaunya ke bahuku membuatku mengerang kesakitan. Ada-Mae berlari mendekat, masih belum memakai pakaian, berusaha melindungiku yang semakin menutup mata Red dari kewarasan. Wanita itu me