Part 5: Kerja Kelompok

1191 Kata
Bel istirahat baru saja berbunyi, semua murid pun bergegas keluar meninggalkan kelas untuk melakukan segala aktivitas. Seperti ke kantin, lapangan, berkumpul dengan teman-teman yang lain untuk bergosip dan lain sebagainya, kecuali Tasya dan Shella mereka berdua tetap berada di dalam kelas, karna Tasya yang malas keluar kelas dan memilih untuk diam saja, bersama Shella. "Sya gue Chat Zara suruh kesini ya?" tanya Shella menyadarkan Tasya yang tengah menyandarkan kepalanya di atas meja. "Iya," jawab Tasya Shella mengirimi Zara pesan. Setelah mengirim pesan, tak lama kemudian Zara sampai di kelas Tasya dan shella. "Ada apa nih tumben kalian ga ke kelas gue?" tanya Zara "Yah, sekali-sekali lo lah, yang ke sini ga bosen apa lo di kelas terus?" tanya Tasya "Lah, terus ini dimana? di kelas juga kan sama aja kalo gitu mah, ngomong apa sih kamu sya, pasti lagi gak mood ya?" ujar Zara "Biasa, kaya lo ga tau aja Zar," balas Shella, "Berisik banget dah kalian berdua." ucap Tasya Kesal Suasana hati Tasya memang lagi ga bagus, ngantuk, bosen, dan lain sebagainya. Karna tadi di jam pelajaran pak Bakti Tasya kena marah juga karna ketiduran, gara-gara bangun kepagian ia jadi ngantuk, tadi pagi juga dia piketnya sendiri bener-bener hari ini memang menguji kesabaran Tasya. "Sya gimana tugas kelompoknya?" tanya Shella "Gimana apanya? ya dikerjainlah," jawab Tasya ngasal "Makanya kerjainnya di mana sayang?" ucap Shella kembali bertanya sambil tersenyum dengan terpaksa. "Emangnya lo maunya dimana?" tanya Tasya "Yah kalo lo gak keberatan, gimana kalo di rumah gue? soalnya bokap sama nyokap gue lagi pergi keluar kota." balas Shella "Gue sih mau-mau aja, tapi gimana dengan dua orang itu?" "Oh iya-iya, nanti gue bilangin deh, kalo pulang sekolah kita ngerjain gimana?" tanya shella "Gue sih mau aja," jawabnya pasrah "Zara lo mau ikut ga, nanti pulang sekolah ke rumah gue?" tanya Shella "Emng boleh ya? nanti kan kalian sibuk kerjain tugas," jawab Zara sambil memainkan ponselnya tak lain untuk melihat idolanya yaitu Oppa-Oppa korea. "Kan lo bisa lakukan aktivitas lain, kaya lo ga biasa aja di rumah gue!" ujar Shella "Iya udah nanti gue ikut, gue nebeng lo ya Sya," ucap Zara "Oke." balas Tasya Shella teringat akan tugas kelompok yang diberikan Bu Leni kemarin, untuk mencari sebuah puisi bertemakan Pahlawan dan kemudian akan dibacakan oleh satu perwakilan dari kelompok tersebut. "Bu Leni ngasih tugas kenapa harus berkelompok yah, padahal kan bisa tuh Individu-individu toh juga cuman satu orang yang akan maju ke depan!" ucap Shella pada Tasya "Gue juga mikirnya gitu sih, tapi mungkin emang ada maksudnya tuh secara kan kita baru bergabung dengan temen-temen dari kelas lain. Jadi biar makin akrab makanya disuruh berkelompok." balas Tasya yang kemudian dibalas anggukan oleh Shella "Hmm masuk akal sih," balas Shella sambil menganggukkan kepalanya Bel masuk berbunyi sehingga membuat ketiga sahabat ini harus berpisah, kecuali Tasya dan Shella, Zara kembali ke kelasnya dan mereka memulai pelajaran selanjutnya. Terlihat Murid-murid dari kelas XI IPS 1 memasuki kelas dengan berbondong-bondong setelah mereka berpencar entah kemana disaat jam istirahat tadi. Tak lupa juga Shella untuk memberi tahu kepada Vano dan juga Kevin untuk mengerjakan tugasnya nanti setelah pulang sekolah. "Eh Van, Kevin ntar pulang sekolah ke rumah gue ya kita kerjain tugas Bahasa dari Bu Leni kemarin." ucap Shella pada Vano juga Kevin "Hari ini?" tanya Kevin "Iyalah, bisa 'kan atau kalian ga bisa ikut?" tanya Shella "Ohh nggak-nggak, gue sama Vano bisa kok bisa aman-aman," ucap Kevin yang dibalas Anggukan oleh Shella. "Oke kalau gitu," jawab Shella Tasya dan teman-temannya baru saja sampai di rumah shella, sesuai dengan kesepakatan mereka tadi Shella memberitahu kepada Stevano dan Kevin agar tugas kelompoknya dikerjakan di rumahnya saja, dan mereka berdua menyetujui ajakan Shella tadi, dan berakhirlah mereka sekarang di rumah Shella. Pukul 15:30 "Akhirnya sampai juga," ujar Tasya, karna jarak rumah shella dari sekolah lumayan jauh dan butuh waktu sekitar 20 menit untuk mereka sampai itu pun mereka mengendarai sepeda motornya dengan cepat. "Yuk masuk dulu, pada istirahat bentar di dalem," ajak Shella sambil membuka pintu rumahnya. Mereka merebahkan diri di sofa ruang tamu rumah Shella, karena rumahnya luas dan besar. "Gue mau ke dapur buat minuman dulu ya," pamit Shella pada teman-temannya. "Gue ikut Shell, " teriak Zara, sembari mengikuti langkah shella dari belakang. "Gue juga ikut," tambah Tasya. "Lo diem aja sya, kasian tu yang dua ditinggal," ucap Shella sambil menyuruh Tasya kembali duduk di ruang tamu. "Ya udah deh," jawab Tasya pasrah Tasya kembali duduk ke sofa sambil memainkan ponselnya dan tidak memperdulikan Vano dan Kevin yang tengah bercanda saling melempar bantal, tak lama kemudian Vano tidak sengaja melempar bantal dan akhirnya meleset ke arah kepala Tasya. "Eh, astaga maaf-maaf, gue ga sengaja," ucap Vano sambil memegang kepala Tasya refleks. Tasya mendongakkan kepala dan mata mereka berdua pun bertemu, mereka saling bertatapan satu sama lain beberapa detik 1, 2, 3, 4,5, 6 ... "Khem, " deheman kevin menyadarkan mereka berdua yang saling bertatapan "Ah iya gapapa kok," balas Tasya sambil memperbaiki duduknya, begitupun dengan Vano ia kembali ke tempatnya semula. "Lo sih pake gangguin gue," kata Vano sambil menjitak kepala Kevin, karna yang memulai lemparan tadi emng kevin dan dibalas oleh Vano, sehingga terjadilah perang bantal yang tadi dilakukan mereka berdua. Tak lama kemudian Shella datang dengan membawa beberapa gelas minuman dingin yaitu Es jeruk cocok dengan cuaca yang hari ini panas dan untuk menyegarkan hari yang panas saat berada di luar tadi dengan meminun minuman yang segar-segar, disusul dengan Zara yang membawa beberapa toples kue kering, dan kemudian meletakkannya di atas meja tempat mereka kini berada. "Nih diminum dulu, pasti pada hauskan?" ucap Shella sambil meletakkan minuman di atas meja. "Makasi," jawab Vano dan Kevin kemudian mengambil segelas minuman yang terlihat segar itu. "Sama-sama," balas Shella. "Kok kalian pada saling cuekin sih?" tanya Shella pada mereka yang tengah sibuk memainkan ponsel, tak lain ialah Tasya, Vano, dan Kevin "Cuek gimana orang biasa aja, emng lagi pengen main handphone, ga boleh?" ucap Tasya sambil mengambil segelas es jeruk kemudian meminumnya. Tasya memang tidak pernah bicara sejak kejadian tadi, lagian dia juga ditinggal sama dua sahabatnya ini, dan Tasya juga baru mengenal Stevano dan Kevin beberapa hari ini, jadi ya sedikit Awkward gitu. drrt ... drrt "Hp siapa yang bunyi?" tanya Shella, sambil memeriksa tas. "Ah ini hp gue, gue permisi bentar ya!" pamit Kevin kepada teman-temannya" Kevin baru saja kembali setelah menerima telepon yang entah dari siapa peneleponnya, kemudian kembali duduk bersama yang lain. "Hm ... Semuanya maaf ya soalnya gue ada urusan mendadak, jadi ga bisa ngelanjutin buat kerjain tugasnya," ujar Kevin "Urusan lo penting banget ya sampe harus kesana sekarang?" tanya Vano "Iya gitu, soalnya nyokap gue nitip obat dan gue harus balik sekarang!" jawab kevin "Ya udah, kalo gitu lo pulang aja duluan besok kita kasih tau Perkembangan tugasnya sampe mana," ucap Shella "Oke Thanks, gue duluan ya," pamit Kevin kepada semuanya. "Van, lo ikut pulang juga?" tanya Shella "Nanti deh kelarin tugas ini dulu," balas Vano "Ya udah, kita kerjain tugasnya sekarang biar ga ke sorean selesainya," ucap Tasya memecah keheningan "Ya udah yuk," kata Shella "Oke, " balas Vano "Gue mau Search dulu, ntar kalian yang milih mana yang mau dipake buat puisi kelompok kita." kata Tasya sambil memainkan ponselnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN