Part 4: Piket

1122 Kata
Pukul 06:00 Hari ini Tasya bangun lebih awal dari biasanya, karena hari Ini adalah jadwal piketnya di kelas, karna jadwal piket sudah dibuat dari kemarin, dan hari ini sudah mulai diberlakukan.Tasya bergegas pergi ke kamar mandi, setelah itu memakai seragam putih abu, dan tak lupa untuk memakai sedikit make up dan juga parfum, kemudian rambut ia biarkan terurai saja. Masih banyak waktu untuk kemudian Tasya pergi ke sekolah karna jika ia berangkat sekarang maka hanya akan bertemu dengan pak Amin seorang penjaga di sekolahnya karna ia tau kalau teman sekelasnya tidak akan datang sepagi ini. Kemudian Ia pergi ke dapur untuk menemui bunda Karin yang terlihat sedang memasak Nasi Goreng yang tak lain adalah makanan kesukaan anak gadisnya yaitu Tasya. Tasya menghampiri bunda yang sedang memasak kemudian membantunya untuk dibawa ke meja makan, dan kemudian mereka memakan sarapan yang sudah tersedia di sana, setelah itu Tasya pamit untuk pergi ke sekolah. "Bang Aldo mana bun, kok belum turun?" tanya Tasya "Masih tidur, kebiasaan karna hari ini kuliahnya siang jadi lanjut tidur tuh abangmu," jawab Bunda Karin "Kebiasaan emang, ya udah Tasya pamit ya bun," pamit Tasya sambil mencium tangan bundanya "Iya, kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut masih pagi juga," ucap bunda mengingatkan "Iya bun, Tasya ga akan ngebut kok," balas Tasya, kemudian pergi menuju ke sekolah Pukul 06:50 Sesampainya di sekolah Tasya pergi menuju kelas, untuk membersihkan kelas yang sudah berantakan karna penghuni kelas yang sangat tidak tertib, membuat meja dan bangku tidak sesuai pada tempatnya dan terlihat sampah dari kertas yang berserakan akibat perbuatan dari kelas XI IPS 1 kemarin.Tasya harus bersabar dan mengerjakannya sendiri, karna teman piketnya belum ada yang datang, walaupun sebagian teman-temannya sudah ada di sekolah. "Gue bener-bener harus bersabar untuk hari ini dan hari-hari berikutnya, gimana gak, gue dateng pagi-pagi buat piket malah yang lain pada keenakan, ga tau jadwal apa gimana sih?" gerutu Tasya yang tentunya di dalam hati. Teman piket Tasya hari ini adalah Ratna dan Kevin yang satu kelompok juga dengannya kemarin, mungkin nanti Tasya akan marah atau gak, misalkan mereka bener-bener masuk kalo dia udah selesai membersihkan kelas sendiri. Tak lama kemudian Shella pun datang dan menghampiri Tasya. "Selamat pagi Sya," sapa Shella pada Tasya "Eh, tumben lo dateng lebih awal?" tanya Shella "Ini karna gue ada jadwal piket, jadi mau ga mau harus dateng lebih awal!" balas Tasya sambil tetap membersihkan kelas. "Lo piket sama siapa sih, kok lo sendiri yang bersihin kelas, rajin ya lo sekarang biasanya kan terlambat terus," ledek Shella pada Tasya "Dari pada lo ngeledekin gue kaya gitu, mending bantu gue nih, ngatur meja sama bangku," ujar Tasya "Iya, iya mumpung gue lagi baik, sini gue bantuin," jawab Shella sambil merapikan meja dan bangku sesuai ucapan Tasya. Tasya sudah selesai membersihkan kelas, dan sekarang dia sedang memainkan ponsel di tempat duduknya bersama shella, karna bel masuk sudah berbunyi, namun guru pelajaran hari ini belum juga muncul. Tasya baru saja mendongakkan kepala setelah beberapa menit memainkan ponsel, dia melihat ke depan dan menemukan kedua lelaki yang tengah berdiri penuh dengan keringat, Ia adalah Vano dan Kevin. "Eh, kalian habis ngapain keringetan begitu, perasaan kalian baru nyampe deh?" ucap shella pada kedua orang tersebut. "Ih lo Shel, jadi orang kok kepo banget sih?" bisik Tasya pada Shella "Hus, diem aja," jawab Shella, dan Tasya pun kembali memainkan Hp nya. "Gue habis lari keliling lapangan," jawab Kevin singkat, kemudian pergi ke tempat duduknya di belakang Tasya Dan Shella dan disusul oleh Vano. "Lo ya bener-bener deh, lo hari ini ada jadwal piket di kelas," ujar Shella, karna tadi dia melihat jadwal piket yang terpampang di tembok belakang tempat mereka duduk. "Gue ga tau, lagian kelas juga udah bersih nih," balas Kevin sambil melihat sekitaran kelas yang sudah bersih. "Gimana ga bersih, orang udah dibersihin juga sama Tasya, lain kali kalo jadwalnya piket dateng lebih awal lo ya, kasian nih temen gue jadi bersihin kelasnya sendiri!" celetus Shella panjang lebar. "Iya ya gue minta maaf," ucap Kevin "Lo minta maaf sama Tasya, bukan sama gue!" tegas Shella. "Gue minta maaf ya Sya," ucap Kevin yang dibalas anggukan oleh Tasya "Ga papa kok, tapi gue minta tolong sama lo buat mungut sampah yang udah dikumpulin di halaman depan kelas yah," balas Tasya "Iya sekarang gue pungut," ucap Kevin sambil berlalu keluar kelas. "Udahlah Shell, lo ngapain sih biarin aja ga papa kok lagian masih pagi juga udah marah marah," ucap Tasya yang dibalas tatapan oleh Shella. "Biar gak jadi kebiasaan tau sya." tegas Shella Tasya tidak jadi memarahi Kevin karna ia kasihan dengan Kevin dan Vano yang bercucuran keringat ketika masuk kelas tadi, tapi tak disangka malah Shella yang menegurnya.Tasya tak habis pikir dengan Shella yang suka bicara tanpa pikir panjang ini walaupun memang sebenarnya Tasya yang harus mengungkapkan hal tersebut, tetapi Tasya memiliki sifat yang tidak tega Sehingga memang jarang ditunjukkannya secara langsung. Setelah beberapa lama terlihat seorang Guru yang membawa buku di tangannya sambil melihat ke sekeliling dan seharusnya mengajar di kelas XI IPS 1 malah terlihat berjalan lurus tanpa melihat ke kelas tersebut. Semua murid di kelas Tasya pun bergegas untuk kembali ke bangku mereka masing- masing setelah mengetahui kalo guru tersebut berbalik dan kembali menghampiri kelas XI IPS 1 ketika membaca Papan yang tertuliskan di atas pintu masuk tersebut. "Wah kayaknya itu guru baru ya? soalnya gue baru liat tuh," ucap Dion salah satu murid IPS 1 "Hm, sepertinya sih begitu, secara kan Bu Rahmi kemarin lahiran jadi memang harus cuti dulu ga mungkin langsung masuk buat ngajar," balas Caca Salah satu Siswi IPS 1 "Yah gue kira bakalan Jamkos (jam kosong), kan seru tuh jam pertama malah Jamkos," tambah Dion Tak lama kemudian Guru itu pun masuk dan memperkenalkan diri kepada murid di kelas XI IPS 1. "Selamat Pagi anak-anak, sebelumnya perkenalkan nama bapak Subakti, kalian bisa panggil bapak Pak Bakti, dan bapak di sini akan menggantikan Guru Matematika untuk sementara waktu saja sampai Bu Rahmi kembali dari cutinya," ucap Pak Bakti panjang lebar " Baik pak ... ," ucap Siswa kelas XI IPS 1 serentak. "Buat yang mau bertanya-tanya silahkan sebelum saya memulai pelajaran untuk hari ini." ucap Pak Bakti "Lu nanya gih, biar pelajarannya jangan mulai dulu," ucap Ical pada Dion teman sebangkunya. "Dih napa kagak lu aja yang nanya, gue mah udah paham." balas Dion yang langsung ditegur oleh pak Bakti "Kalian berdua ngapain ngobrol, kalo ada yang mau ditanyakan silahkan jangan ngobrol-ngobrol, kayak di warteg aja kalian ini!" ucap Pak Bakti "Tidak ada yang mau ditanyakan pak!" tegas Dion sambil menunduk diam setelahnya. "Kalau tidak ada, bapak akan memulai pelajaran pada pagi hari ini. Silahkan semuanya untuk mengeluarkan buku dan pulpen." Sekejap kemudian membuat Seisi kelas hening setelah instruksi dari pak Bakti barusan, mereka langsung mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam tas masing-masing
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN