Akibat buru-buru keluar, membuat Tasya dan Shella kebingungan siapa yang akan menjadi teman kelompok di pelajaran Bu Leni, sehingga Shella pun berasumsi untuk berdua saja dengan Tasya.
Namun, untung saja masih ada tersisa dua orang yang belum masuk ke dalam kelompok yang lain ia adalah Vano dan Kevin yang tadi tidak sempat masuk ke jam pelajaran Bu Leni, dikarenakan mereka telat masuk ke sekolah dan dihukum di lapangan.
Akhirnya Tasya dan Shella sudah nentuin siapa yang jadi anggota buat kelompok puisi, tapi sepertinya ada yang janggal di pikiran Tasya apa ya? kayaknya Tasya belum tau nama mereka berdua. Pikir Tasya yang tentunya dalam hati
"Eh Shell, lo tau gak nama cowok tadi?" tanya Tasya
"Hm? kayanya gue juga ga tau Sya, kenapa lo ga tanya aja?" jawab Shella
"Ya malu lah gue Shell, lo aja deh lagian kan lo orangnya percaya diri, jadi lo aja ya ... ," ucap Tasya sambil nyengir
"Ya udah deh ntar gue tanyain, " jawab Shella
"Gitu dong, ini baru sahabat gue," ucap Tasya sambil merangkul Shella.
"Yang penting lu seneng dah," balas Shella
"Udah seneng kok," balas Tasya sambil cengengesan
Jam sudah menunjukkan pukul 14:30 dan bel pulang sekolah baru saja berbunyi, semua siswa berbondong-bondong keluar dari dalam kelas untuk pulang ke rumah masing-masing, walaupun sebagian ada yang masih nongkrong, melakukan kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya, sedangkan Tasya dan Shella sedang menuju kelas Zara.
"Eh Shell, gue ke toilet bentar ya," ucap Tasya pada Shella
"Mau gue anter gak?" tanya Shella
"Ga papa lo duluan aja, ntar Zara nunggunya kelamaan, nanti gue nyusul kalo udah kelar, bentar aja kok," jawab Tasya sambil berlari kecil ke toilet.
"Jangan lama-lama ya, awas aja ntar gue tinggal!" teriak Shella dan terlihat Tasya mengacungkan jempolnya tanpa menghadap ke belakang
Tasya merasakan perutnya yang mules dan berlari pergi ke toilet untuk memenuhi panggilan alam, setibanya di toilet ternyata benar-benar sepi karna yang lain sudah pulang pada pulang.
Tasya masuk ke dalam toilet dan langsung memenuhi panggilan alam.
Setelah merasa gak mules lagi Tasya bergegas menuju ke tempat Shella dan Zara, yang mungkin sudah menunggu di parkiran.
tapi baru saja keluar toilet sambil berlari dan ...
Bruk!
"Astaga maaf-maaf, gue ga sengaja," ucap Tasya sambil mencoba berdiri karna tadi sempat terjatuh akibat menabrak seseorang.
Tasya mendongakkan kepala dan mendapati seorang pria berjongkok sambil mengulurkan tangan.
"Eh ternyata lo, maaf ya gue benar-benar ga sengaja," ucap Tasya sambil menerima uluran tangannya.
"No, no gue yang seharusnya minta maaf, karna ga liat kalo lo ada di depan," jawab lelaki itu
"I ... iya gapapa kok," jawab Tasya sedikit malu
"Sekali lagi maaf," ucap Tasya sambil menunduk dan berlalu pergi dari hadapan lelaki itu.
Baru saja Tasya berjalan beberapa langkah, suara berat laki-laki itu menghentikan langkahnya.
"TUNGGU!" panggil lelaki itu sambil sedikit berteriak
"Kenapa?" ucap Tasya sambil menoleh ke belakang
"Hm, kita kayaknya belum kenalan deh, karna kita juga bakal satu kelompok, kenalin nama gue Stevano Jordana, bisa dipanggil Vano, dan lo nama lo siapa?" ucapnya sambil berjalan ke arah Tasya dan mengulurkan tangannya.
"Gue Veriska Anastasya, panggil aja Tasya," jawab Tasya dan meraih uluran tangannya sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.
"Ya udah gue duluan ya soalnya temen gue udah nungguin di parkiran," pamit Tasya sebelum pergi
"Oke, kalo gitu hati-hati ya," ucapnya sambil melambaikan tangan ke arah Tasya, dan dibalas senyuman oleh Tasya.
Pukul 14:55
"Hari yang melelahkan," ucap Tasya setelah sampai di rumahnya, dan sambil merebahkan diri di kasur.
Tasya baru saja sampai di rumah setelah seharian berada di sekolah, butuh waktu 15 menit untuk Tasya sampai di rumahnya. Sesampainya di rumah Tasya bergegas pergi ke kamar mandi, selesai mandi Tasya mengenakan baju kaos berwarna Pink dan di padu dengan celana hitam selutut, rambutnya ia biarkan terurai.
Setelah itu, Tasya pun pergi kemeja makan, untuk mengisi perutnya yang sudah lapar.
Tasya disambut dengan kehadiran Bunda Karin dan sang kakak, Aldo yang sudah terlebih dahulu berada di meja makan keluarga, tentang Ayahnya Tasya dia sedang ada tugas kantor di luar kota.Tasya memiliki seorang kakak laki-laki namanya Revaldo Saputra yang sekarang sedang duduk di bangku kuliah semester pertama.
Tasya sampai di meja makan yang sudah berisikan bermacam-macam makanan dan minuman. Tasya duduk bersebrangan dengan tempat duduk bunda dan berada di dekat Aldo sehingga mereka berdua duduk berhadapan dengan sang bunda. Tasya mengambil piring dan kemudian mengambil nasi dan lauk yang sudah disediakan.
"Tasya gimana sekolahmu, ga ada masalah kan?" tanya Bunda Karin yang selalu memerhatikan anak-anaknya
"Ga ada masalah kok Bun, biasa aja," jawab Tasya
"Baguslah kalo gitu," ucap Bunda yang dibalas anggukan oleh Tasya
Tasya sudah selesai makan, dan kembali ke kamar yang di d******i oleh warna abu dan putih.
Setelah itu Tasya merebahkan dirinya di kasur king size yang berwarna Putih karna warna itulah yang disukai olehnya. Tasya pun menutup mata kemudian tertidur pulas, guna menghilangkan rasa penat hari ini.
Pukul 17:35
Tasya baru saja bangun dari tidur nyenyaknya, ia bergegas pergi ke toilet untuk membasuh muka, kemudian kembali duduk di kursi kamarnya, ia mengecek handphone dan ada beberapa Chat dari Shella,
Shella Kitty.
Sya, tugas kelompoknya kita kerjainnya kapan?
Kalo besok gimana?
Tempatnya dimana ya enaknya?
Bales dong Sya?
Tasya
Terserah, gue mah kapan aja yang penting jangan weekend.
Lo mau tempatnya dimana gue ngikut aja.
Shella Kitty
Ya udah besok kita diskusi di sekolah.
Bay my luv
Tasya
Jijik lu
Shella Kitty
Ih jijik an juga lu
Tasya
Serah deh.
Btw Shell, gue udah tau nama tuh cowok siapa
Shella sedang mengetik ...
Shella
Siapa emangnya?
Tasya
Namanya Stevano ...
Shella
Ohh jadi itu yang namanya Vano, cowok yang terkenal Cool sama cewek-cewek kelas sebelah dulu?
Tasya
Emang iyaa?
Shella
Wah, lu kagak tau gossip sih ketinggalan mulu.
Tasya
Dih mana peduli gue yang kek gituan?
Shella
Ngapain nanya kalo gitu?
Tasya
Kepo
Setelah selesai membalas pesan dari Shella, Tasya bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum pergi ke minimarket untuk ikut berbelanja dengan bunda, yang akan membeli beberapa bahan untuk diisi di kulkas yang sudah mulai kosong.
Sesampainya di sana, Tasya terlihat sibuk memilih cemilan sambil membawakan keranjang yang berisikan sayur-sayuran juga buah-buahan yang dibawanya.
Tasya terlihat berjinjit mengambil Snack kesukaannya sampai tidak bisa menjangkaunya. Sehingga ia pun dibuat terkejut dengan tangan seorang yang mengambil snack tersebut dari belakang, sontak membuat Tasya berbalik badan dan melihat siapa orang tersebut.
"Nih, ini kan yang mau kamu ambil?" ucap seorang lelaki itu sambil menyodorkan snack tersebut
"Makasih, Lagi beli apa?" balas Tasya sambil menerima snack tersebut
"Lagi anter nyokap mau beli minyak goreng sekalian deh gue nyari cemilan juga, ga nyangka ketemu lo juga disini, lo sendirian?" tanyanya
"Oh nggak, gue sama nyokap juga kok," balas Tasya
Tak lama kemudian suara Bunda Karin memanggil Tasya untuk segera ke kasir dan membayar belanjaannya.
"Gue, duluan ya kak!" pamit Tasya kepada Tristan kakak kelasnya di SMA dulu.