“Selamat pagi, Bu,” sapa seorang pelayan saat Siena keluar dari kamarnya. “Pagi.” Siena melihat ke arah kamar Irwan. “Bapak udah bangun?” tanya Siena. “Tadi pagi beliau bangun sebentar, Bu. Tapi katanya mau tidur lagi. Cuma minta obat sakit kepala saja,” jawab pelayan itu. “Kamu udah cek keadaannya?” “Belum, Bu.” “Ya udah, biar saya lihat. Oh ya, tolong buatkan saya teh hangat, kepala saya juga agak pusing,” pinta Siena. “Baik, Bu.” Siena berjalan ke arah kamar Irwan. Meski dia hanya istri palsu, tapi dia juga merasa kasihan dan memperhatikan kesehatan pria itu. Sejak tahu jantung Irwan semakin mengenaskan, rasa kepedulian Siena semakin meningkat. Siena membuka pintu kamar Irwan. Lampu di kamar itu masih padam dan gorden juga belum dibuka. Siena berdiri di samping ranjang Irwan.