Jeng! Jeng! Jeng! Jeng! “No way! Lolita nggak mau tinggal di rumah Oma Murti!” Penolakan secara tegas Lolita layangkan. Orang tuanya sudah gila. Mereka tahu betapa tidak akurnya ia dengan sang oma, tapi bisa-bisanya malah ingin mengirimkannya ke sana. “Papi sama Mami mau bunuh Loli ya?!” “Pengen Loli mati muda! Iya?!” “Heh, sembarangan aja mulut kamu kalau jeplak Lol!” amuk Kirana. Ia melakukan semua ini juga untuk kebaikan putrinya. Tidak ada orang yang Lolita takuti selain ibu mertuanya. Mengancam dengan mengurangi uang saku pun tak lagi bisa dirinya lakukan. Konon katanya, menantunya memanjakan dompet sang putri sampai membuat mata-matanya meng-iri dengki. “Makanya jadi orang tuh, at least bisa bikin es teh. Boro-boro deh! Semua-semua nggak bisa! Hamil juga nggak mau. Lama-lama di