[48] Pembuktian Cinta Argam

1341 Kata

“Gece, Bang!” Argam menelan kasar air liurnya. Ia sudah menyanggupi tantangan Melisa. Tak ada jalan lagi untuk mundur. Ia memang harus melakukan apa yang Melisa perintahkan agar tidak ditinggalkan. “Ah, lama!” “Mel!” Argam mencekal pergelangan Melisa, tak membiarkan Melisa beranjak. “Sabar! Persiapan bentar.” Ucapnya, beralasan. Fiuh! Bersama dengan napas yang dirinya hembuskan, kini Argam sepenuhnya siap. “Bismillah,” lontar Argam membuat Melisa memutar bola matanya. “Nggak sekalian baca doa makan lo, Bang?! Tumbenan amat kayak orang mau berangkat perang!” nyinyir Melisa. Dimatanya, Argam terkesan seperti tengah mengulur-ngulur waktu. “Mel..” Argam memelas. Ia menatap Melisa dengan bibir yang sedikit mengerucut. “Ya udin! Cepetan! Panas nih disini!” Argam menghitung mundur dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN