"Pa, Leon ingin sewa rumah ya??" pintanya langsung saat sudah sampai di kantor dan kini sedang duduk berhadapan bersama sang ayah. Hans menghela napas dan mengusap-usap dagunya. "Pasti karena kejadian tadi pagi," ucap Hans yang memang sudah tahu, tentang kehebohan pagi tadi. "Iya, Pa. Makanya, Leon ingin membawa Kyra pindah bersama ibunya juga. Kasihan Kyra. Dia tidak pernah bisa akur dengan Mama. Tadi pagi saja, Mama sudah sangat ingin melukainya. Kyra sedang hamil kan, Pa. Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Sekarang saja, Leon menyuruhnya untuk tidak keluar kamar." Hans mengembuskan napas dari mulutnya dan menjatuhkan punggungnya, pada sandaran kursi. "Yah, memang sepertinya agak sulit. Padahal, kalau dipikir-pikir, rumah kita sudah cukup besar, siapa yang mau menempati nantinya. Tapi,