Sesampainya di sebuah Taman yang sangat indah, Sahda terlihat duduk di atas kursi taman. Sembari bersantai dan menikmati keindahan taman, Sahda memberikan satu demi satu suapan untuk putri tercinta. Taman yang indah yang menjadi saksi jika di sore hari Sahda melakukan olahraga bersama suaminya, ia memutar kembali memori ingatan miliknya. Sebuah memori indah saat ia bersama Dendi, air matanya kembali mengalir seperti biasa. Bulan ke empat ini menjadi bulan yang sangat berat bagi Sahda, setiap harinya ia harus tersadar akan kenyataan bahwa Dendi sudahlah tidak ada. Kematian Dendi benar-benar merenggut separuh senyum di wajahnya, apalagi Sahda dalam kondisi mengandung. Azkia lah yang menjadi tempat Sahda mencurahkan kesedihan nya, dan saat Azkia mendengar segala cerita mengenai Dendi, ia