Setelah perbincangan nya bersama Adi pagi tadi, Sahda begitu merasa sangat bersedih. Malam pun tiba, Sahda terlihat menyendiri di atas balkon lantai dua dekat kamarnya. Ia menatap bulan yang sangat indah, air matanya tak sengaja menetes. Mengingat kejadian tadi siang, Sahda tak menyangka bahwa Retno sahabatnya memiliki perhatian yang sangat lebih kepada dirinya. Namun sayang niat baik itu malah menyakiti hati Sahda sendiri. "Mas, maafkan Sahda. Tetapi Sahda benar-benar tidak bisa menerima niat baik itu, Sahda pun perempuan dan tidak bisa menyakiti hati Retno." ucap Sahda dengan air mata yang begitu sangat deras, "Mas, pun mengerti dengan apa yang Sahda inginkan. mas tahu betapa susahnya melupakan sosok Mas, apalagi anak yang ada dikandungan Sahda adalah anak yang membuat Sahda ingat aka