"Ta, urusan sama pasangan Kaivan Vina sudah selesai?" "Udah, Mas." "Tadi jadi meeting sama pihak keluarga Bian Dita?" "Jadi, Mas." "Revisi dekor buat bulan depan sudah selesai?" "Sudah, Mas." Cara Tita menjawab pertanyaan-pertanyaannya membuat Erwan curiga. Diamatinya wajah gadis yang duduk di seberang meja kerjanya. Mata gadis itu terlihat sendu dan pandangannya jauh. "Ta?" "Ya?" "Kamu kenapa?" "Eh?" Mendengar pertanyaan yang jauh dari konteks pekerjaan, sontak Tita gelagapan. Bukankah mereka tadi tengah membahas daftar pekerjaan Tita untuk minggu ini? "Kamu lesu banget." Tita cepat menggeleng sambil memasang senyum palsu. "Nggak, kok." “Jangan bohong, Ta.” “Enggak bohong, Mas," elak Tita. Dalam hati ia mulai kebat-kebit. Kenapa sekarang kemampuan Erwan bertambah? Sejak kap