“Ta, lusa kosongin jadwal ya!”Baru saja Tita masuk ke ruangan Erwan untuk menyerahkan laporan event, bosnya sudah langsung memberi perintah. Padahal, bicara sepatah kata saja Tita belum. Menyapa juga belum. Memang dasar bos, susah!
“Buat?” tanya Tita malas setelah meletakkan berkas laporan di meja Erwan.
“Ikut saya pergi.”
Tita menaikkan sebelah alisnya. “Ke?”
“Suatu tempat.”
Tita menggeram pelan. Erwan sedang masuk dalam mode menyebalkan rupanya. “Ke mana tempatnya?”
“Lihat nanti aja,” balas Erwan sok misterius.
Refleks Tita memutar bola matanya, lalu melipat kedua tangan di depan dàda. “Kalo Mas Erwan enggak bilang ke mananya, Tita enggak mau ikut.”
"Ck!"
"Iyalah!” sahut Tita ngotot. “Kalo saya dibawa ke laut terus dibuang ke tengah laut gimana? Atau dibawa ke hutan pedalaman te
