“Kamu belum mau pulang, Ta?” tegur Erwan yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Tita.
“Belumlah, Mas. Belum selesai.” Waktu sudah mendekati pukul sebelas malam, tapi energi Tita masih tersisa banyak. Jadi ia masih bisa berkeliaran dengan ceria, meski betisnya sudah terasa cukup mekar seolah habis menggenjot becak keliling Monas.
“Enggak capek kamu?”
“Tita enggak kenal istilah capek soal kerja, Tita itu capek kalo enggak punya duit,” balas Tita ceria sambil sibuk memeriksa catatan vendor dan list barang-barang mereka. Bagian terlelah dari suatu acara pernikahan adalah ketika resepsi selesai dan Tita harus mengawasi semua vendor yang terlibat saat mengosongkan venue. Memastikan tidak ada yang tertinggal, memastikan venue kembali bersih, tanpa sampah, tanpa kerusakan.
"Kalau n
