Keadaan semakin memanas, tidak ada seorangpun yang mau melepaskan tangan Adelia. Om Farel dan Ello saling menatap tajam mempertahankan ego mereka masing-masing. "Lepaskan Adelia, dia adalah keponakanku, " perintah om Farel pada Ello. "Dia bilang tidak mau ikut, bapak tidak bisa memaksanya, "Ello masih berikeras untuk tidak melepaskan genggaman tangannya. Tidak peduli jika pak Farel adalah dosen di kampusnya. Adelia merasa jengah dengan keduanya. Jika seperti ini terus bisa-bisa dia tidak bisa beristirahat dengan tenang. " Sudah cukup! tanganku sakit sekali. Bisakah kalian melepaskan tanganku! " Adelia melepaskan tangannya sendiri dari genggaman mereka. Lalu dia pergi begitu saja meninggalkan mereka. Terserah mereka mau adu jotos, mau goyang dumang, atau mau velocity kek dia kagak pe