bc

Sentuh Aku, Om!

book_age18+
25
IKUTI
1K
BACA
love-triangle
HE
teacherxstudent
age gap
fated
friends to lovers
pregnant
kickass heroine
heir/heiress
drama
tragedy
sweet
bxg
campus
city
secrets
affair
friends with benefits
professor
like
intro-logo
Uraian

Adelia Putri Maharani (21 tahun) seorang gadis yang selalu dituntut sempurna oleh kedua orang tuanya. Dalam setiap rangking kelas maupun Olimpiade perlombaan Adelia selalu mendapatkan peringkat pertama dan tidak pernah gagal. Sayangnya, hal itu tidak dapat membuat Adelia merasa bahagia dan cenderung tertekan. Apalagi di usianya yang sekarang, dia tidak diperbolehkan untuk berkencan dengan siapapun.

Sisi liar Adelia perlahan muncul sebagai bentuk pemberontakan pada dirinya. Diam-diam dia keluar malam party bersama teman-temannya. Dia mulai memberanikan diri untuk merokok, minum, dan bergonta-ganti pasangan meski tidak pernah sampai melakukan hubungan badan.

Sampai akhirnya dosen di kampusnya Farel Darmawan (35 tahun) sekaligus om nya sendiri memergokinya b******u dengan pria lain di salah club malam. Om Farel sangat marah dan menghajar pria kencannya Adelia sampai babak belur. Adelia meminta pada om Farel untuk merahasiakan hal ini dari pihak kampus dan keluarga mereka. Tapi om Farel masih kekeh ingin memberitahukan hal ini pada papanya. Adelia tidak punya cara lain dan berusaha untuk menggoda om Farel yang sudah menduda selama 5 tahun. Pria mana yang mampu menolak godaannya.

Dengan sangat percaya diri Adelia menarik dasi om Farel dan menggodanya, " Bagaimana kalau kita menghabiskan malam bersama om. Aku dengar mantan istrimu dulu sudah tidak perawan lagi. Aku akan menawarkan keperawananku hanya untukmu om. Apa kamu tidak penasaran? "

Wajah om Farel merah padam menahan amarahnya, " Kau gadis nakal, beraninya kau bicara seperti itu padaku. Aku tidak percaya gadis nakal dan liar seperti dirimu masih menjaga kesuciannya. "

Adelia tertawa kecil lalu berbisik di telinga om nya, "Kalau begitu ayo kita coba saja om. Masukkan milikmu yang besar itu ke dalam milikku. "

chap-preview
Pratinjau gratis
Sisi Liar Adelia
Adelia menggigit bibir bawahnya tatkala jemari lentiknya perlahan menerobos masuk ke dalam miliknya yang sudah basah. Bibir mungilnya perlahan sedikit terbuka mengeluarkan desahan tertahan merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan olehnya. "Ouhh yess, " desahnya sambil menatap om Farel, adik angkat papanya yang ganteng dan menggoda. Adelia melakukan hal gila itu di kelasnya tanpa sepengetahuan teman-temannya yang lain. Sementara om Farel yang bekerja sebagai dosennya sedang sibuk menjelaskan materi pelajarannya di depan kelas. Adelia membayangkan Om Farel kini sedang menaunginya dan menjamahnya dengan gerakan liar. Mengaduk-aduk liang senggamanya tanpa jeda sedikitpun,sangat brutal hingga dia tidak bisa berjalan untuk keesokan harinya. Jari-jarinya semakin cepat keluar masuk dari liang senggamanya. Di saat pelepasannya akan datang tiba-tiba saja om Farel memanggil namanya. "Adelia? kenapa kamu mendesis seperti itu? apa kamu makan di kelas?! " tanya om Farel galak. Sial! nanggung banget! padahal bentar lagi mau keluar. Dengan perasaan dongkol Adelia melepaskan jari-jarinya dari dalam miliknya, " Nggak kok pak, bibir saya lagi sariawan. " Om Farel tak percaya begitu saja dengan perkataannya. Pria itu berjalan ke arahnya dan memeriksa isi tasnya namun dia tidak menemukan makanan apapun disana. "Benar kan om? aku nggak makan apa-apa kok. Aku kan anak yang baik dan penurut, " ucap Adelia seraya membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidungnya. Om Farel mengembalikan tas miliknya lalu kembali ke depan kelas untuk menjelaskan materi pelajarannya. "Hiufft selamat," Adelia menarik nafas lega saat om Farel perlahan menjauh darinya, untung saja dia berhasil mengeluarkan sebungkus rokok miliknya. Jika dia sampai ketahuan merokok maka matilah dia nanti. TING Ponselnya tiba-tiba bergetar, Adelia membuka kotak pesan dari temannya Tari. "Del, malam ini kita ke club yuk. Ada banyak barang bagus disana. Dijamin kamu gak bakal nyesel deh! " Adelia memutar bola matanya malas. Barang bagus apaan. Tempo hari saja gak ada satupun cowok yang oke, tidak ada yang seganteng om Farel tentunya. TING Tari mengirim foto cowok tampan mirip Dylan Wang. Wajahnya sangat tampan dan tubuhnya juga sixpac, wanita mana yang bisa menolak pesonanya. "Cowok ini akan dilelang malam ini Del, apa kamu tetap gak mau datang? " tanya Tari lewat pesannya. "Oke aku ikut lelang malam ini, " jawab Adelia tertarik. Dia sudah tidak sabar untuk meraba-raba otot sixpac nya itu. Setelah jam pelajaran berakhir, om Farel tiba-tiba memanggil Adelia, " Del, kemarilah. " Adelia berjalan mendekati om Farel, "Iya ada apa om. " Om Farel tiba-tiba mengeluarkan minuman vitamin C dari tasnya dan memberikannya kepada Adelia, " Ini, minuman punya om. Katanya kamu lagi sariawan. " Adelia merasa terharu saat om Farel memberikan minuman itu untuknya. Tanpa ragu dia menerima minuman itu, " Makasih ya om. Ehmm oh iya om, nanti om pulang sama siapa? Aku ikut ya. " "Nggak bisa, hari ini om ada janji sama bu Siska, " tolak om Farel. Senyum di wajah Adelia perlahan luntur seketika. Sudah setahun ini Om Farel bertunangan dengan bu Siska, dosen di kampus ini juga. Padahal hubungan Adelia dan om Farel termasuk dekat tapi sejak kehadiran tante Siska semuanya langsung berubah 180 derajat. Om Farel nyaris tidak pernah ada waktu untuknya apalagi hanya sekadar mendengar curhatnya saja. "Pak Farel! " panggil bu Siska dari depan pintu kelas. Tatapan sinis Adelia layangkan pada wanita gatal yang sudah merebut om Farel darinya. "Del, om pergi dulu. Jangan lupa diminum minumannya, " Om Farel menepuk bahunya kemudian berlalu pergi meninggalkannya sendirian di dalam kelas. Adelia hanya bisa menatap pasangan sejoli itu berjalan beriringan dari balik kaca jendela. Tanpa sadar Adelia meremas minuman vitamin C yang diberikan oleh om Farel. "Dasar wanita kurang ajar, " umpatnya di dalam hati. *** "Apa nilaimu cuma dapat B?! apa nggak salah? kamu seharusnya bisa dapat A+ Adelia! memalukan sekali!! " papa melempar kertas ujian Adelia hingga jatuh tergeletak di bawah lantai. "Maaf pa, aku akan belajar lebih giat lagi, " ucap Adelia sambil menundukkan kepalanya kebawah lantai, menatap kertas ujian yang baru saja dilempar oleh papanya. "Jika kamu tidak bisa memperbaiki nilaimu maka semua fasilitas yang papa berikan akan papa tarik semuanya!! kamu sangat berbeda dengan Alisa ! lihat kakakmu itu! nilainya selalu sempurna dan sekarang dia sudah menjadi pengusaha! kamu harus mencontohnya!! " seru papanya mulai membanding-bandingkannya dengan kakak tirinya Alisa. "Iya pa maafkan aku, aku akan berusaha lebih baik lagi, " kedua tangan Adelia terkepal menahan amarahnya. Lagi-lagi dia harus mendengar nama Alisa, padahal Alisa bukanlah darah daging papanya. Tapi papa lebih menyayangi Alisa dibandingkan dirinya. "Sudahlah sekarang masuk ke dalam kamarmu!! " perintah papanya. Adelia ingin mengambil kertas ujiannya namun papanya sudah menginjaknya lebih dulu. Darahnya benar-benar mendidih, andai papanya tau kenapa kali ini ujiannya hanya mendapatkan nilai B saja. Sebelum ujian Adelia sempat sakit demam namun dia tetap memaksakan dirinya untuk belajar dan mengikuti ujian. Rasa stres ini benar-benar nyaris membuat kepalanya mau pecah. Dia kembali bergegas masuk ke kamarnya dan mencari bungkus rokok miliknya. Dia mengambil satu batang rokok untuk dinyalakan. Ya, menghisap rokok adalah salah satu pelariannya untuk melepas rasa stres ini. Asap rokok itu mengepul dan membumbung tinggi ke udara ketika dia lepaskan. "Mama andai kamu masih hidup, mungkin hidupku tidak semenderita ini. Aku capek ma, " lirihnya pada keheningan malam. Dia duduk di pinggir jendela kamarnya menatap pemandangan di luar sana. Menatap atap langit yang tak berbintang. Begitu kosong sama seperti hatinya. Deburan ombak sesekali terdengar di telinganya. Hawa dingin menusuk kulitnya hingga ke tulang.Namun dia tetap duduk disana sambil menghabiskan beberapa batang rokok. Sebentar lagi semua orang dirumah ini akan terlelap. Adelia mulai berdandan hingga wajahnya berubah menjadi lebih dewasa dibandingkan sebelumnya. Tidak ada yang mengira bahwa dia adalah gadis 21 tahun. Lalu dia memakai gaun merah mini yang hanya menutupi sebagian d**a dan pahanya. Benar-benar seksi dan mengundang hawa nafsu semua pria yang menatapnya. "Perfect!! " Adelia menatap dirinya di cermin dengan bangga. Kecantikan mamanya menurun padanya. Untung saja dia nggak mirip sama bapaknya yang jelek itu. TING "Del, aku udah nunggu di depan komplek perumahan lo nih! yuk buruan kemari! " pesan dari Tari kembali masuk di ponselnya. Adelia segera keluar mengendap-endap dari kamarnya tanpa sepengetahuan orang-orang di rumah ini. Dengan piawai dia bisa keluar dari rumah ini dan menaiki mobilnya Tari. "Del, gila gede banget melon lo! " puji Tari langsung insecure dengan melon punya dia sendiri. Baru kali ini Tari melihat Adelia memakai mini dress yang ketat sampai melonnya hampir mencuat keluar seperti itu. "Iya namanya lagi masa pertumbuhan! yuk buruan cabut! " ajak Adelia sambil melihat ke kanan dan kiri jalan takut ada tetangga yang lewat dan mengenali dirinya. "Oke kita tancap gas sekarang! " Tari mulai menjalankan mobilnya sampai ke club. Adelia dan Tari masuk ke dalam club lalu duduk di salah satu table bergabung bersama teman-teman mereka yang lainnya. "Eh acaranya udah mulai? " tanya Tari pada salah satu dari mereka. "Belum, bentar lagi mau mulai, " jawab Mayang. Tak lama kemudian seorang host naik ke atas panggung menyambut kedatangan mereka semua. Para tamu kali ini dipenuhi oleh tante-tante kesepian yang sering ditinggal suaminya bekerja. Ada juga janda-janda bahenol yang tidak mau menjalani hubungan serius, cinta satu malam saja sudah cukup. Mungkin hanya Adelia dan teman-temannya saja yang masih gadis di acara pelelangan ini. "Selamat malam ibu-ibu, tante-tante, dan adek-adek sekalian. Malam ini kita ada barang bagus buat kalian. Ayo silahkan masuk!! " host itu memerintahkan beberapa pria untuk naik ke atas panggung. Satu persatu pria yang oke bermunculan di depan mereka. Mata Adelia terbelalak saat melihat salah satu pria yang ada di atas sana. "Om Farel?! kenapa om Farel ada disana?! " serunya kaget setengah mati.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.4K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook