"Om~~ gerah banget ya, " Adelia mengibaskan tangannya seraya membuka kedua pahanya yang tertutup oleh rok yang dikenakan olehnya. Pahanya mulusnya terlihat jelas di mata om Farel. Om Farel tiba-tiba mendekatinya lalu memasangkan sealt beat nya dan berkata dengan dingin. " Kita akan sampai ke rumah dengan cepat, bersabarlah. Terima kasih untuk hari ini." Jarak mereka begitu dekat, Adelia bisa merasakan deru nafas om Farel berhembus menerpa tengkuk lehernya. Dia sudah tidak tahan lagi menahan gejolak hasratnya dan memajukan wajahnya, mencium pipi om Farel dan berbisik, " Om, apa kamu benar-benar melupakan aku? bagaimana kalau aku membantumu mengingatnya lewat sentuhan yang aku berikan? " Tangan Adelia bergerak meraba paha om Farel dan perlahan naik ke atas membelai gundukan di balik ce