"Tuan, ada apa?" tanya Rana yang baru saja menidurkan Vio. "Apa Vio sudah nyenyak?" Wiliam duduk di sudut ranjang bayi kecilnya. "Sudah, ia baru saja tertidur," sahut Rana. William menghela napas perlahan, lalu mulai menatap kedua mata Rana, gadis berumur delapan belas tahun yang sudah membantunya mengurus putri kecilnya. Setelah kepergian Emily untuk selama-lamanya. Belum lama papa mertuanya juga sudah kembali ke Amerika. Beliau memberikan seluruh warisan atas nama Emily kepada cucu satu-satunya, yaitu Violet Clarysa Jiazhen. "Rana, bisa kita berbicara sebentar?" "Baik, Tuan." Keduanya keluar dari kamar Violet. Mereka mengobrol di ruang tengah. "Hm, ada apa, Tuan? Apa saya melakukan kesalahan?" tanya Rana. William menggeleng, "tidak, kamu sudah banyak membantuku selama ini, Rana."

