Bab 27

1828 Kata

Lidia masih berbaring dengan gelisah di ranjang, tubuhnya sedikit kaku meski ia berusaha terlihat santai. Selimut sudah ia tarik sampai ke bahu, menutupi sebagian tubuhnya, seolah itu bisa meredam degup jantungnya yang tak karuan. Lidia terus bertanya-tanya dalam hati—apakah Roby akan datang ke kamarnya malam ini? Atau justru tiba-tiba menghubungi Lidia dan menyuruh dirinya yang harus mendatangi kamar pria itu? Pikiran itu berputar-putar, membuat matanya sama sekali tak bisa terpejam. Rasa tegang, cemas, dan penasaran bercampur jadi satu, menguasai hampir seluruh tubuhnya. Dan benar saja—tiba-tiba terdengar suara gagang pintu diputar dari arah belakang. Jantung Lidia seperti melompat ke tenggorokan. Ia buru-buru memejamkan mata rapat-rapat, berpura-pura sudah terlelap. Ceklek. Pintu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN