Axel duduk di sofa, berusaha menetralkan napas yang terasa mencekat. Tenaganya melemah dan ia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padanya. Untuk saat ini, ia hanya mampu menelepon Keyara dan mengirim pesan untuknya agar tak ada kesalahpahaman. Axel melirik satu buket bunga yang bahkan belum sempat ia berikan pada Keyara. Ia berpikir, mungkin ia perlu memeriksakan diri ke dokter. Ia benar-benar tak mengerti kenapa tiba-tiba kondisi tubuhnya merasakan hal aneh. Belum pernah ia merasakan hal ini. Keringat bercucuran, ada rasa panas yang menjalar, lalu tiba-tiba muncul dorongan seksual, dan sekarang tenaganya mendadak lemas. Ia bahkan merasa tak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri. Tubuhnya yang sebelumnya terasa seperti tengah membakar, kini melemah seolah menggerogoti pertahanannya

