"Aku bingung Erlan, aku nggak pernah merasa seperti itu sebelumnya." Axel mengungkapkan perasaannya pada sahabat baiknya setelah kejadian kemarin. Hingga kini ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Dari ciri-ciri yang kamu sebutkan itu, aku curiga jika ada seseorang yang membubuhkan obat perangsang ke minumanmu." Erlan menatap Axel serius. Axel tersentak. Siapa yang sudah tega membubuhkan obat perangsang? "Cuma sayangnya, kemarin kamu nggak kepikiran untuk memeriksa minumanmu. Kalau kemarin sisa minumanmu diperiksa, bisa ketahuan hasilnya." Axel semakin penasaran. Ia tak tahu, jika memang ada yang setega itu, apa tujuannya? "Sayang sekali kemarin aku nggak langsung meriksa."Axel begitu menyesal. "Kira-kira siapa yang mencurigakan, Axel?" Axel mencerna baik-baik ucapan Erlan. "K

