Nyatanya, tidak mudah bagi Arjuna melewati hari-harinya setelah menyaksikan sendiri pesta pertunangan Anjani dan Dimas. Bibir tipisnya bisa saja mengatakan ia dan Anjani merupakan keluarga, namun hatinya tak bisa berbohong jika ia merasa kehilangan. Ini bukan lagi jarak, umur atau status mereka sebagai keluarga, melainkan kini Anjaninya sudah menentukan pilihannya untuk menikah dengan Dimas. Hari-hari dilalui Arjuna dengan tak bersemangat. Pria itu memang tetap bekerja, namun tubuhnya seperti robot yang digerakkan begitu saja. Kosong, tak bersemangat lagi menjalani hidup. Kadang kala, Arjuna melamun di balkon kamar selama berjam-jam. Bercengkerama dengan malam yang kadang bertabur bintang, kadang kala hanya ada langit pekat. Arjuna tenggelam meratapi kesedihannya seorang diri. Sesekali