23. Api Gairah

1298 Kata

Arjuna mengubah posisi tubuhnya, tepat menghadap Anjani. Anjaninya yang sekarang sudah menemukan tambatan hati, namun ia justru merasakan sebuah ketidakrelaan. Tetapi ia sendiri juga ragu jika harus memperjuangkan perasaannya pada gadis itu. Ia khawatir akan membuat ibunda Anjani juga keluarga besar gadis itu kecewa. Ia sendiri juga khawatir akan membuat ibunya sedih juga kecewa, karena ia justru mencintai cucu kesayangan sang ibu. “Kamu tahu Anjani ….” Arjuna bergumam pelan, memperpendek jarak antara dirinya dan Anjani. “Saya ….” Arjuna memejamkan mata, kedua telapak tangannya terkepal di sisi tubuhnya. Ia ingin mengatakan jika ia pun mencintai Anjani, tetapi entah mengapa begitu sulit. “Jani mau ke kamar,” cetus Anjani, enggan berlama-lama berada di hadapan Arjuna. Anjani sudah memanja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN