Pukul dua dini hari dan Arjuna belum juga mampu memejamkan mata. Tubuhnya sangat letih karena sejak pagi ia paksa untuk bekerja hingga pukul sembilan malam tadi. Pulang dari klinik, bukannya segera pulang untuk beristirahat, Arjuna justru memilih menghabiskan waktu di bar, menikmati beberapa teguk minuman beralkohol sembari menikmati alunan musik. Berharap minuman memabukkan itu mampu sedikit menjadi pelipur lara dan membuatnya lupa pada Anjani. Sayangnya, hingga saat ini, ia masih saja terjaga tak merasakan kantuk sedikit pun. Menutup Macbook yang sejak tadi menampilkan Jurnal Kedokteran Gigi, Arjuna beranjak menuju lemari pendingin, meraih minuman bersoda. Pria itu lantas menuju balkon kamarnya. Seketika angin malam menyambutnya begitu pintu kamar ia geser. Arjuna berdiri di belakang tr