Anjani tersenyum lebar mendengar gurauan Dimas. Dimas adalah lawan bicara yang asyik, yang memiliki segudang topik pembicaraan. Pria berumur tiga puluh lima tahun itu juga selalu tersenyum dan selalu bertanya apakah dirinya nyaman berada di restoran tersebut atau tidak. Juga menanyakan, apakah dirinya menyukai hidangan yang dipesan. Anjani belum pernah diperlakukan seperti ini oleh pria manapun. Selama ini, ia hanya mencintai Arjuna. Arjuna memang perhatian padanya, namun jelas bukan sebuah perhatian kepada lawan jenis. Karena pria itu sudah menegaskan hubungan mereka hanya sebatas paman dan keponakan. Salahnya juga baru bisa merasakan rasanya diperhatikan oleh lawan jenis, karena ia sendiri yang membatasi interaksi dengan para lelaki yang berusaha mendekatinya. “Jadi, selain hobi nonton