19. Malam Minggu

1922 Kata

Anjani tahu, ada yang tak beres dengan hatinya sejak makan siangnya dua minggu lalu dengan Dimas. Anjani merasa mulai tertarik dengan pria bernama Dimas itu, yang tak lain adalah wali dari Adinda—anak asuh di daycare miliknya. Ia kerap terbayang senyum pria itu ketika tengah sendiri. Ia juga kerap menantikan pesan atau telepon dari Dimas. Anjani merasa dirinya seperti remaja yang baru merasakan jatuh cinta. Hatinya berbunga-bunga setiap hati, meski Anjani kerap menasehati diri, agar tidak terlalu terbuai dengan perasaannya pada Dimas. Anjani khawatir, hanya dia yang tertarik dengan Dimas. Sedangkan Dimas sendiri mungkin saja hanya menganggapnya sebatas kenalan. Sejak makan siang hari itu memang Dimas secara rutin menghubunginya entah itu melalui chat atau sambungan telepon. Dan pria itu s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN