Azkia berdiri dan mematut diri di depan cermin yang ada di kamarnya, ia sudah siapa menghadiri undangan makan malam ibu Oktavia. Ia memakai outfit gaun dibawah lutut berlengan pendek berwarna hitam kombinasi silver, di bahunya ada aksen pita, juga di pinggang. Ia gerai rambut panjangnya yang biasanya ia ikat sembarangan dan kuncir kuda, sangat jarang ia gerai rambut panjangnya. Jantungnya berdegup kencang saat ini, ia menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan untuk menenangkan detak jantungnya. Masih akan berangkat dan belum bertemu Arvin saja jantung Azkia sudah berulah apalagi nanti saat bertemu pria itu, ia tak ingin perasaannya terlihat oleh Arvin, ia berusaha menekan perasaannya sekuat tenaga agar tidak berkembang tapi percuma, tetap saja rasa itu terus menerus berkemba

