Azkia bersiap untuk ke kantor, ia melirik jari tangannya yang terbalut perban karena luka. Azkia menghela nafas panjang, ia kemudian melanjutkan memoleskan bedak tabur ke wajahnya juga maskara dan lip cream. Setelah itu ia meraih tas tangannya dan memasukkan ponsel dalam tas, Azkia berjalan keluar dari kamar tapi sebelum ia mencapai pintu apartemen, ponselya berdering. Azkia menghentikan langkahnya, ia mengambil ponsel dalam tas tangannya dan melihat siapa yang menghubunginya, ternyata Azka yang menghubungi. "Halo mas, tumben pagi pagi menelpon aku, ada apa?" "Kia... kapan kamu pulang? ayah dan ibu sudah bertanya berkali kali kepadaku." "Aku masih sangat sibuk mas, belum ada waktu pulang." "Sempatkan waktu pulang Kia, karena ayah dan ibu Andika ingin membicarakan perjodohan kamu