Azkia bangun dengan tubuh segar, ia tidur dengan nyenyak malam tadi. Mungkin karena cukup lama ia tidak pulang dan tidak menikmati kamar tidurnya, ia merasa damai berada di kamarnya juga di kampung halamannya.
Walau bayangan Arvin masih terus mengikutinya tapi ia yakin bisa melupakan pria itu, mereka tidak bisa bersatu dan Azkia tidak mau predikat perebut tunangan orang ada lagi padanya.
Azkia kemudian turun dari ranjang dan masuk dalam kamar mandi, ia mandi dan mencuci rambutnya, Azkia merasakan tubuhnya segar. Azkia kemudian keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian, kali ini ia memakai gaun tanpa lengan katun dibawah lutut. Azkia selalu memakai pakaian santai itu jika di rumah kedua orangtuanya, motif batik berwarna maroon sangat pas di kulit putihnya.
Azkia menyisir
